Pemerintah Jokowi Targetkan 65 Waduk di Seluruh Indonesia - Mading Indonesia

Post Top Ad

Pemerintah Jokowi Targetkan 65 Waduk di Seluruh Indonesia

Pemerintah Jokowi Targetkan 65 Waduk di Seluruh Indonesia

Share This

Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mentargetakan pembangunan 65 bendungan selama 2015-2019. Pembangunan Infrastruktur akan terus dilakukan terus dan berkesinambungan, guna mempercepat peningkatan ekonomi disegala bidang. Dan juga ntuk meningkatkan jumlah dan hasil panen sehingga mendukung ketahanan pangan nasional.
Tujuh bendungan telah rampung, ketujuh bendungan itu adalah Bendungan Jatigede, Bendungan Bajulmati, Bendungan Nipah, Bendungan Titab, Bendungan Paya Seunara, Bendungan rajui dan Bendungan Teritib.
Pemerintah mentargetkan tiga bendungan selesai lagi yaitu Bendungan Raknamo, Bendungan Tanju, dan Bendungan Marangkayu. Hingga akhir 2019, pemerintah menargetkan pembangunan 29 bendungan selesai.
Tahun ini dibangun sembilan bendungan baru dengan total kebutuhan dana untuk konstruksi dan supervisi senilai Rp 18,25 triliun.
Kesembilan bendungan itu yakni Bendungan Rukoh di Aceh, Bendungan Way Apu di Maluku, Bendungan Baliem di Papua, Bendungan Lausimeme di Sumatera Utara, dan Bendungan Sidan di Bali. Kemudian Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan, Bendungan Komering II di Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Jawa Tengah, dan Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur.
Proyek mangkrak yang dieksekusi adalah Pembangunan Bendungan Karian di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten sempat mangkrak terbengkalai selama lebih dari 3,5 dekade atau 37 tahun.
Padahal, pembangunan bendungan tersebut, sudah direncanakan sejak 1980.
Namun, baru pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi)-lah, pembangunan bendungan dieksekusi
“Tiga tahun yang lalu kita eksekusi untuk dikerjakan. Waduk ini adalah waduk terbesar ketiga setelah Jatiluhur, dan Jatigede,” kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Bendungan Karian dirancang untuk dapat menampung 314,7 juta meter kubik dengan nilai proyek Rp 1,07 triliun yang berasal dari pinjaman dari Korea Selatan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, kita punya 230 bendungan yang mencukupi bagi 11 persen layanan lahan irigasi seluas 7,2 juta hektar.
”Air irigasi dari bendungan dapat mengairi lahan sawah sepanjang tahun, sehingga pola tanam bisa dua kali dalam setahun. Sementara bila sumber air dari tadah hujan hanya mampu satu kali setahun,” jelas Basuki di Padang, beberapa waktu lalu.
Pembangunan 65 bendungan yang tengah dilakukan Pemerintah adalah untuk meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapat suplai air dari bendungan menjadi 19 persen sehingga meningkatkan jumlah dan hasil panen sehingga mendukung ketahanan pangan nasional.
Indonesia sendiri memiliki potensi sumber daya air (SDA) yang sangat besar yaitu mencapai mencapai 3,9 triliun meter kubik/tahun dengan potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 75.000 Megawatt.
Namun, yang dimanfaatkan saat ini baru sekitar baru sekitar 691,3 miliar meter kubik/tahun. Artinya masih terdapat 3,2 triliun m3/tahun atau sekitar 80 persen yang belum dimanfaatkan untuk menunjang sektor pertanian, air baku perkotaan dan industri, pembangkit energi listrik dan pariwisata.
Karena, potensi SDA tersebut bila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan banjir dan longsor pada saat musim hujan dan kekeringan saat terjadi musim kemarau.
“Kita harus tetap waspada dan siaga dalam menghadapi berbagai bencana yang terjadi. Dalam hal ini, peran bendungan sebagai penampung air pada musim penghujan dan menyuplai air pada musim kemarau perlu dioptimalkan,” tutup Basuki.
Basuki juga menambahkan, tercapainya target pembangunan 65 bendungan tergantung kekompakan seluruh pihak yang terlibat.
“Pembangunan bendungan tidak sederhana. Diperlukan tenaga ahli yang terlibat harus memiliki sertifikat keahlian, tidak cukup sarjana atau doktor di bidang Teknik Sipil saja” tutupnya.



Sumber : https://bidikdata.com/pemerintah-jokowi-targetkan-65-waduk-di-seluruh-indonesia.html

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages