Prabowo tidak Pantas jadi Imam Negara - Mading Indonesia

Post Top Ad

Prabowo tidak Pantas jadi Imam Negara

Prabowo tidak Pantas jadi Imam Negara

Share This
Jakarta – Calon Presiden Nomor urut 02 Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam salat. Prabowo mengatakan dalam hal shalat lebih baik mengikuti orang yang ilmu agamanya lebih tinggi darinya.
Seorang yang akan jadi pemimpin apalagi pemimpin negara tentu harus membiasakan diri menjadi pemimpin dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari dalam keluarga, lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, di organisasi, atau dalam perayaan tertentu, termasuk dalam menjalankan ibadah wajib bagi agamnaya , dalam agama islam menjadi Imam solat adalah suatu kehormatan, karena pahalanya akan dilipatgandakan dibanding menjadi makmun, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar didunia dan rakyatnya 90% bergama muslim tentu mengharapkan pemimpinnya juga seorang muslim yang soleh dan taat menjalankan syareat agamanya yaitu syareat Islam.
Namun suatu kejadian aneh justru muncul ketika seorang calon presiden enggan menjadi Imam dalam sholat berjemaah. Dengan dalih menghargai yang lebih ahli dan yang senior atau para para ulama/kyai yang hadir pada saat itu,  padahal sholat berjemaah ini bukan dalam rangka perayaan hari besar Islam yang dihadiri umat , namun sholat wajib biasa, walaupun disitu hadir ulama/kyai ataupun tokoh agama sudah menjadi kelaziman mempersilakan Calon Presiden ini untuk menjadi Imam, siapapun yang mengaku beragama Islam tentu pernah sholat bahkan diwajibkan sehari 5 kali, jadi bukan kendala untuk jadi Imam manakala makmun menghendakinya, cukup membaca 2 surat dalam Al Qur’an  pada raka’at pertama dan kedua, selebihnya hanya takbir, bahkan jika dikehendaki ingin bacaan surat  Al Qur’an yang singkat, yaitu surat Al Ihklas dan Al Kaustar tetap sah sholat tersebut,  inipun dibacakan jika sholat magrib, Isya’ dan Subuh, namun kehormatan untuk menjadi Iman Sholat  ini tidak dilakukannya.
Sudah sepantasnya penasihat 212 Hisyam Usamah mewakili umat jadi bertanya bagaimana kita akan melihat kadar keIslaman calon pemimpinya (Prabowo), sedangkan Presiden Jokowi beberpa kali terlihat jadi imam sholat, walaupun makmumnya ada beberapa tokoh agama, ulama, kyai dan usztad. Timbul keraguan bagaimana nanti mimpin negara jika memimpin sholat saja penuh keraguan, bagaimana rakyat Indonesia yang mayoritas Islam melihat pemimpinya jadi imam sholat atau mengaji sebagai salah satu unsur dakwah dalam agama Islam, Rakyat harus diberi contoh kongkrit bagaimana pemimpinnya mejalankan agamanya khususnya ibadah yang wajib dilaksanakan seperti sholat, yang setiap hari harus dilakukan 5 kali.
Alasan keengganan untuk menjadi imam sholat menjadikan tanda tanya , apakah capres ini menjalakan ibadah atau tidak, bahkan menjadi pertanyaan sebenarnya tidak mau jadi imam atau tidak bisa jadi imam sholat, atau mungkin karena tidak pernah menjadi imam sholat atau lebih parah lagi tidak pernah sholat, sehingga tidak biasa jadi imam, olek karena itu orang semacam ini tentu kurang pantas untuk jadi  Imam negara atau presiden.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages