Lawan Radikalisme di Kampus - Mading Indonesia

Post Top Ad

Lawan Radikalisme di Kampus

Lawan Radikalisme di Kampus

Share This

Mahasiswa memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan globalisasi yang turut membawa arus nilai-nilai asing termasuk radikalisme.  Maka itu penguatan nilai-nilai kebangsaan di perguruan tinggi wajib dilakukan sebagai upaya mencegah radikalisme.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius meminta perguruan tinggi untuk aktif membentengi diri dari ancaman intoleransi dan radikalisme.
Ia mengatakan perguruan tinggi harus bisa menjadi tempat mengukuhkan pemahaman Pancasila kepada mahasiswa.
“Radikalisme ada yang masuk ke ruang-ruang terpelajar. Karena itu mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa wajib memiliki wawasan kebangsaan sebagai benteng dari paham yang tidak sesuai Pancasila,” kata Suhardi saat memberikan kuliah umum pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di kampus Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Senin (26/8).
Suhardi meminta kalangan mahasiswa yang notabene generasi muda harus mampu menjadi garda terdepan menangkal paham-paham yang bertentangan dengan semangat Pancasila dan keberagaman.
Karena itu semua civitas akademik, mahasiswa dan masyarakat perlu bersama-sama melawan radikalisme di Kampus.
Selain itu, elemen kampus harus terlibat aktif mencegah penyebaran radikalisme kepada mahasiswa dan jangan membiarkan radikalisme tumbuh subur di kalangan terdidik karena hal tersebut akan merugikan generasi penerus bangsa dan masa depan Indonesia.
Terkait hal itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan kampus harus terlibat mencegah mahasiswa terpapar radikalisme dengan memberikan pemahaman terhadap implementasi Pancasila yang mudah dipahami.
Sementara itu, Rektor Universitas Pancasila (UP) Wahono Sumaryono mengakui saat ini terdapat persepsi perguruan tinggi menjadi tempat penyebaran sikap intoleransi. Hal itu menimbulkan keprihatinan mengingat kampus seharusnya menjadi tempat membuka wawasan kebangsaan,
pergaulan yang inklusif bukan ekslusif, dan tempat ilmu pengetahuan dikembangkan.
“Yang jelas tidak boleh ada radikalisme di kampus. Masalah intoleransi dan munculnya ujaran kebencian di media sosial juga harus disikapi dengan bijak,” ucapnya.
Karena itu mari kita tolak radikalisme di Kampus, sebab Kampus adalah tempat kalangan terdidik, bukan tempat para pelaku teror dan radikal. “Kampus Benteng dari Ancaman Radikalisme dan Intoleransi.”


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages