Meski Ada Gangguan, Jalan Trans Papua Tinggal 31,96 KM Lagi - Mading Indonesia

Post Top Ad

Meski Ada Gangguan, Jalan Trans Papua Tinggal 31,96 KM Lagi

Meski Ada Gangguan, Jalan Trans Papua Tinggal 31,96 KM Lagi

Share This

Jayapura – Gangguan keamanan yang menelan korban luka panah dua anggota rombongan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Papua Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat (25/10/2019), tak menghalangi penyelesaian pembangunan Jalan Trans-Papua.
Kendati dihentikan sementara untuk kepentingan pemulihan medis kedua korban, Kepala BBPJN XVIII Papua Osman Marbun memastikan aktivitas konstruksi Jalan Trans-Papua akan segera dilanjutkan kembali. “Tersisa tinggal 31,96 kilometer dari total panjang 2.345,40 kilometer. Jika itu selesai, Trans-Papua akan seluruhnya tersambung sempurna,” ucap Osman
Menurut Osman, lokasi penembakan panah yang melukai pegawainya itu, yakni Dekai-Kenyam, merupakan Segmen VI dari jaringan Jalan Trans-Papua.
Jalan Trans-Papua mencakup delapan segmen. Segmen I meliputi Kwatisore-Nabire sepanjang 208,10 kilometer, Segmen II terbentang sepanjang 275,50 kilometer meliputi Nabire-Wagete-Enarotali. Kemudian Segmen III dari Enarotali-Ilaga-Mulia-Wamena sepanjang 469,48 kilometer, Segmen IV Wamena-Eleum-Jayapura sepanjang 447,22 kilometer, dan Segmen V Wamena-Habema-Kenyam-Mumugi 271,60 kilometer.
Selanjutnya Segmen VI Kenyam-Dekai 217,90 kilometer, Segmen VII sepanjang 231,60 kilometer dari Dekai menuju Oksibil, dan Segmen VIII Wagete-Timika sepanjang 224 kilometer. Adapun penanganan Jalan Trans-Papua selama empat tahun mulai dari 2016 hingga akhir 2019, dari total panjang 2.345,40 kilometer yang sudah tembus dan terbuka sepanjang 2.339,90 kilometer atau 63,46 kilometer.
Dari total jalan tembus tersebut, 874,45 kilometer di antaranya dalam kondisi sudah teraspal dan fungsional.   Di antaranya adalah Segmen II Nabire-Wagete-Enarotali 275,5 kilometer, dan Segmen IV Jayapura-Elelim-Wamena 447 kilometer.
Sementara sepanjang 1.465,46 kilometer masih dalam kondisi tanah, dan jaringan padat. Adapun sisa hutan yang belum dibuka alias belum tembus untuk kebutuhan jalan ini sepanjang 5,50 kilometer ada di Segmen III yakni Enarotali-Ilaga-Mulia-Wamena.
 “Kami menargetkan akhir 2019, seluruhnya sudah tersambung,” cetus Osman.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran Jalan Trans Papua tidak semata menghubungkan provinsi Papua dengan Papua Barat, melainkan juga membuka daerah atau wilayah yang terisolasi. “Dengan demikian, jalur konektivitas ini bisa menurunkan angka kemahalan. Mulai dari pengurangan biaya logistik, barang, dan jasa, juga kawasan-kawasan ekonomi baru bisa tumbuh,” kata Basuki.
Menurut dia, kawasan yang sulit ditembus tersebut memiliki karakteristik pegunungan. Sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk menembusnya. Kendati demikian, Basuki memprediksi, seluruh ruas jalan Trans Papua sepanjang 4.330 kilometer dapat tembus pada tahun 2020 mendatang. “2020 (tembus 4.330 kilometer),” sebut Basuki.




No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages