Terlibat Kerusuhan 21-22 Mei Parpol Oposisi Minta Jatah Menteri ke Jokowi Sebagai Konpensasi Kekalahan - Mading Indonesia

Post Top Ad

Terlibat Kerusuhan 21-22 Mei Parpol Oposisi Minta Jatah Menteri ke Jokowi Sebagai Konpensasi Kekalahan

Terlibat Kerusuhan 21-22 Mei Parpol Oposisi Minta Jatah Menteri ke Jokowi Sebagai Konpensasi Kekalahan

Share This

Berebut jatah Menteri kini tengah ramai diperbincangkan dikalangan Partai politik khususnya Oposisi. Beberapa sumber mengatakan hal ini sebagai bentuk kompensasi dari kekalahan Pilpres 2019 yang dimenangkan oleh Jokowi-Ma’ruf Amin.
Cukup Aneh memang. Tapi hal ini sudah menjadi bagian dari pola main oposan pemerintah yang memang secara jelas telah merusak tatanan demokrasi.
Teka-teki hidup ini tak satupun ada yang mengetahui namun perjalanan karir dalam dunia politik bisa ditentukan oleh seberapa besar rasa malu.
Namun lagi-lagi harapan parpol oposisi untuk mendapat jatah kursi Menteri tampaknya harus pupus karena Polri telah merilis temuan kelompok dan oknum yang terlibat di kerusuhan 21-22 Mei dimana dari insial yang disampaikan Polri, bisa disimpulkan yang terlibat mulai dari Partai Gerindra, PAN hingga PKS.
Polri juga turut menampilkan oknum partai yang terlibat dalam kerusuhan yang menyebabkan 9 orang tewas. Dalam slide tersebut tertulis ada Partai GR, Partai PN, dan Partai PS.
Dari inisial GR yang mengacu Gerindra, PN yang mengacu PAN dan PS yang mengacu PKS memang cocok sebagai oknum bermasalah karena semua berasal dari oposisi. PKS sudah ancang-ancang tak akan masuk ke pemerintahan lewat tagar #kamioposisi yang diserukan Mardani Ali Sera.
PAN yang dipimpin Zulkifli Hasan keburu merapat ke pemerintah sebelum penetapan KPU dengan mengudang Jokowi dan koalisinya dalam acara buka bersama. Lalu Gerindra yang dulu membenci mati-matian menjadi lunak setelah keputusan kalah dari MK. Dua parpol tersebut mengemis jatah kabinet secara tak langsung dari Jokowi.
Selain Parpol Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, menampilkan sebuah slide presentasi. Dari slide itu, dia menunjukkan pelaku kerusuhan merupakan oknum dari sejumlah ormas.
Polri mencatat ormas tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Serang, Banteng, Majalengka, Tangerang, Tasikmalaya, Cianjur, Lampung, hingga Aceh.
“Kemudian ada kelompok oknum ormas, organisasi kemasyarakatan, ini GRS, FK dan GR, kemudian ada juga oknum relawan,” ujarnya.
Kembali kepada jatah Menteri yang diperebutkan tanpa malu-malu. Tentunya bergabungnya parpol oposisi akan menjadi duri dalam daging bagi Pemerintah yang bisa sewaktu-waktu mengacaukan kepemimpinan Presiden Jokowi.
Semoga saja Presiden Jokowi dengan segala pertimbangannya akan memasukkan orang-orang berkompeten dalam kabinet kerjanya untuk kepentingan rakyat dan memajukan Indonesia. Sesuai janjinya, tak ada beban dan akan melakukan hal gila demi kepentingan rakyat.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages