Di Tengah Pandemi COVID-19, Kemensos Menambah 4,8 Juta Keluarga Penerima Sembako - Mading Indonesia

Post Top Ad

Di Tengah Pandemi COVID-19, Kemensos Menambah 4,8 Juta Keluarga Penerima Sembako

Di Tengah Pandemi COVID-19, Kemensos Menambah 4,8 Juta Keluarga Penerima Sembako

Share This

Setelah Presiden RI Joko Widodo yang diwakili Menteri Sosial Juliari P. Batubara pada Senin 20 April 2020 meluncurkan program bantuan sosial sembako bagi 1,9 Juta Kepala Keluarga (KK) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) senilai Rp 600 ribu per KK per bulan selama 3 bulan. Pemerintah melalui Kementerian Sosial kembali merealisasikan penambahan jumlah penerima program sembako dari 15,2 juta menjadi 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Penambahan 4,8 juta KPM ini merupakan perluasan dari penerima Program Sembako atau yang dulu dikenal sebagai Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)", ujar Menteri Sosial Juliari P. Batubara didampingi Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany saat penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kelurahan Sawah, Ciputat, Selasa (21/4/2020).

Mensos menyaksikan proses penyerahan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Sembako dan ingin memastikan penyaluran bansos Program Sembako berjalan sesuai harapan di tengah pandemi Covid-19.

“Mulai April 2020 ini, setiap KPM perluasan program sembako (BPNT) yang merupakan program regular Kemensos akan mendapatkan bantuan sosial setiap bulan sebesar Rp 200 ribu hingga Desember 2020,” katanya.

KPM yang mendapatkan perluasan ini sudah masuk basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.

Program sembako ini berbeda dengan bantuan sembako Presiden, dimana KPM tidak menerima bantuan langsung berupa sembako tetapi bantuan langsung yang ditransfer ke rekening penerima oleh bank-bank yang menjadi mitra Kemensos dalam penyaluran bansos.

“Bansos ini merupakan perluasan penerima bansos di luar bantuan sembako dari Presiden yang kemarin sudah diluncurkan. Pemerintah sudah bekerja keras agar rakyat tenang sekaligus merasakan bansos langsung di tengah kondisi wabah pandemi Covid-19 ini, “ katanya.

Dalam kesempatan ini Mensos ingin memastikan kelancaran penyaluran bansos reguler ini dan memastikan dalam setiap penyaluran bansos memperhatikan protokol kesehatan.

Menurut Mensos, pada situasi normal, penyaluran bansos reguler seperti bansos Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) mungkin tidak banyak kendala.

“Namun di tengah pandemi yang memberlakukan physical distancing dan di tengah pemberluan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), perlu memperhatikan ketentuan tersendiri. Saya lihat di sini sudah berjalan baik,” katanya.

Dalam penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Program Sembako tersebut Mensos menyaksikan bagaimana proses penyerahan KKS berjalan dengan sepenuhnya menerapkan ketentuan memberlakukan physical distancing.

Dimana masing-masing KPM duduk dengan dipisahkan jarak tertentu, kemudian melewati penyemprotan disinfektan dan disediakan sarana cuci tangan. KPM dan petugas mematuhi imbauan pemerintah dengan mengenakan masker.

“Penyaluran bansos harus memperhatikan protocol kesehatan, terlebih sudah diterapkan PSBB dan tidak ada antrian dan kerumunan masyarakat, “ ungkapnya.

Guna menjawab harapan besar masyarakat agar bansos bisa disalurkan cepat dan tepat sasaran. Kemensos telah memastikan bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) berjalan dengan baik.

“Soal kelancaran dan kecepatan dalam penyaluran bansos diperlukan peran pemda agar membantu dimana bansos disalurkan di wilayah tersebut, “ ungkapnya.

Data Kemensos menunjukkan, penerima Program Sembako di Kota Tangerang Selatan eksisting sebanyak 13.284 KPM dengan adanya kebijakan perluasan penerima bantuan untuk Program Sembako dalam upaya menanggulangi dampak Covid-19, terdapat perluasan sebanyak 5.965 KPM, sehingga total penerima bantuan untuk Program Sembako di Kota Tangerang Selatan, per April sebanyak 19.249 KPM.

Di Kelurahan Sawah, Ciputat, ada 198 KPM yang baru. Salah satunya Bapak Kentol, 78 tahun, yang baru mendapatkan bantuan program sembako dari Kemensos.

Ia sehari-hari kerja serabutan, kuli bangunan atau tani seadanya di kebon milik orang lain dengan pengasilan tak tentu. Dengan bantuan ini merasa senang sekali.

"Saya senang sekali bisa menerima bantuan dari Kemensos, karena ini baru pertama kali," ucapnya, berkaca-kaca.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages