Pemerintah Pastikan Kebutuhan Korban Bencana di Masamba Terpenuhi - Mading Indonesia

Post Top Ad

Pemerintah Pastikan Kebutuhan Korban Bencana di Masamba Terpenuhi

Pemerintah Pastikan Kebutuhan Korban Bencana di Masamba Terpenuhi

Share This
JAKARTA - Menteri Sosial Juliari Batubara meminta Bupati Luwu Utara memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terdampak banjir bandang di Masamba kabupaten Luwu Utara, terpenuhi. Sebab, dalam kondisi seperti ini, negara harus hadir memastikan kebutuhan warga yang terdampak bencana. "Ibu Bupati tidak perlu sungkan atau ragu jika membutuhkan tambahan bantuan dari kami. Kami siap menambah," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (17/7/2020). Mensos menyebut, kebutuhan pengungsi yang paling mendasar saat ini adalah makanan dan air bersih.

Untuk itu, dia meminta personel Taruna Siaga Bencana (TAGANA) kebutuhan tersebut tersedia di dapur umum yang dioperasikan. "Saya perintahkan Tagana memasak secara maksimal. Dapur umum yang saya tinjau ini dipastikan terus melayani suplay makanan," kata Mensos. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD), jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan dan teridentifikasi sebanyak 32 orang. Sedangkan sebanyak 16 orang masih dalam pencairan. Mensos mengatakan, keluarga korban meninggal dipastikan mendapatkan bantuan. Kemudian, bantuan ini akan bertambah seiring masih adanya korban yang belum diketemukan.

"Kita pastikan semua korban meninggal dunia dapat santunan. Hingga saat ini telah diberikan santunan kepada 23 ahli waris. Ini bisa kita tambah," imbuh Mantan Ketua IMI dua periode ini.

Bantuan yang diberikan Kemensos hingga saat ini mencapai Rp 2 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari bantuan logistik, peralatan kebersihan dan santunan korban meninggal dunia. Selain memberikan bantuan berupa materiil, Kemensos juga menerjunkan tim layanan dukungan psiokososial (LDP) untuk memulihkan trauma pengungsi terutama anak-anak. Layanan ini menjadi salah satu sarana bagi anak-anak yang mengungsi agar tidak terguncang jiwanya atau mengalami stres. Pemulihan secara psikososial ini sudah dilakukan sejak hari pertama bencana banjir terjadi. "Jadi dukungan psikososial itu adalah kontak awal. Nah, bantuan psikososial dari sejak kejadian sudah datang. Kehadiran kita sebenarnya sudah memberikan penguatan," jelas Mensos. Sementara, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin mengatakan, Kemensos akan melakukan kegiatan psikososial yang terkonstruksi.

Kemudian, pihaknya akan secara berkala memastikan kebutuhan anak yang tedampak. Apabila dibutuhkan, akan dibuat sekolah darurat untuk anak belajar. "Beberapa waktu setelah tiga minggu dari kegiatan yang sekarang, tim LDP akan memberikan lagi asesmen kira-kira bagaimana kondisinya. Kalau ternyata mereka sudah butuh kegiatan sekolah, berarti kita berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk membuat sekolah darurat becana dengan memperhatikan protokol kesehatan. Bisa secara online," papar dia.

Anak-anak di pengungsian diharapkan lebih tenang menghadapi bencana yang merusak tempat tinggal mereka. "Mereka bertugas memberikan rasa nyaman kepada korban banjir," ujar Pepen

Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengaku senang dengan perhatian yang lebih diberikan pemerintah melalui Menteri Sosial. "Perhatian yang besar dari Presiden ini dapat menambah semangat masyarakat Luwu Utara untuk bangkit. Kami bersama seluruh unsur pemerintahan, TNI, relawan dan masyarakat bahu membahu melakukan pembersihan dan evakuasi serta mencari korban yang belum di ketemukan," ujar Indah. Indah mengaku, fokus membuka akses jalan yang masih terisolir terutama pada akses jalan Nasional. Menurut dia, hal itu penting dilakukan karena jalan tersebut menjadi jalur pendistribusian logistik bagi warga terdampak banjir. "Mengingat ini urat nadi lalu-lintas dan perekonomian, terutama untuk mendistribusikan logistik pada beberapa wilayah pengungsian di Kabupaten Luwu Utara," kata Indah.

Sejauh ini, bantuan bagi warga terisolasi dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua. "Misalnya di daerah pegunungan, di Kota Masamba mengingat memang aksesnya terputus. Jadi baik jembatan gantung dan jembatan betonnya terputus jadi kami cari jalan pegunungan," ujar dia. BPBD Luwu Utara melansir data jumlah penduduk yang mengungsi ke sejumlah wilayah yang masih aman dari terjangan banjir bandang sungai Masamba. Jumlah pengungsi hingga saat ini sudah mencapai 14.483 jiwa. Jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Masamba, yakni 7.748 jiwa, disusul Baebunta 5.808 jiwa, kemudian Sabbang 927 jiwa

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages