Imbauan PBNU Soal Demo saat Puasa: Tahan Emosi dan Amarah - Mading Indonesia

Post Top Ad

Imbauan PBNU Soal Demo saat Puasa: Tahan Emosi dan Amarah

Imbauan PBNU Soal Demo saat Puasa: Tahan Emosi dan Amarah

Share This

 


Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam rencana demonstrasi 11 April yang bertepatan dengan bulan puasa agar menahan emosi, amarah, dan tidak membuat gaduh.
Ketua Tanfidzyah PBNU, Ahmad Fahrur Rozi mengatakan hawa nafsu, amarah, dan emosi bisa mengakibatkan puasa tidak sempurna. Ia mengajak semua pihak agar menghormati kemuliaan dan kedamaian bulan suci Ramadan.

"Tentang rencana demo 11 April mengajak semua pihak...menahan hawa nafsu serta menahan emosi dan amarah yang bisa membuat puasa menjadi tidak sempurna," kata Fahrur dalam keterangan tertulis yang CNNIndonesia.com terima, Minggu (10/4).

Fahrur kemudian mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang melarang berkata kotor dan berbuat gaduh saat menjalankan puasa.

Dalam hadis itu Nabi Muhammad juga meminta agar seseorang yang dimarahi mengatakan bahwa ia sedang berpuasa.

"Jika seseorang di antara kamu berpuasa, maka janganlah berkata kotor pada hari itu, dan janganlah berbuat gaduh," bunyi hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim itu.

Fahrur juga mengingatkan bahwa puasa demonstrasi bukan merupakan salah satu hal yang membuat seseorang boleh membatalkan puasa.

Ia juga mengingatkan agar tuntutan dan aspirasi kepada pemerintah disampaikan dengan tertutup, santun, dan langsung tertuju pada kebijakan yang dimaksud.

"Hendaknya usulan dan tuntutan kepada pemerintah disampaikan secara baik dan santun, disampaikan secara tertutup," ujar Fahrur.

Terkait hal ini, Fahrur juga mengutip hadis Nabi yang menyarankan agar nasehat ke pemerintah tidak disampaikan secara terbuka.

Ia lantas menjaga semua pihak menjaga ketentraman dan ketertiban di bulan Ramadan.

"Barang siapa yang hendak menasehati pemerintah, maka jangan disampaikan secara terbuka," kata Fahrur mengutip hadis tersebut.

Sebelumnya, BEM SI menyatakan akan menggelar unjuk rasa di Istana Negara pada 11 April guna menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu.

Aksi itu dilakukan lantaran BEM SI belum puas meski Presiden Joko Widodo telah memerintahkan para menterinya berhenti bicara perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu.

"Kita akan tetap gelar aksi pada tanggal 11 April 2022," ujar Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM saat dihubungi, Kamis (7/4).

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages