Gagasan Jokowi Soal Smart City, IKN Nusantara Diyakini Jadi Simbol Identitas Bangsa - Mading Indonesia

Post Top Ad

Gagasan Jokowi Soal Smart City, IKN Nusantara Diyakini Jadi Simbol Identitas Bangsa

Gagasan Jokowi Soal Smart City, IKN Nusantara Diyakini Jadi Simbol Identitas Bangsa

Share This


Merdeka.com - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertumpu pada visi smart city, dengan tetap menjaga lingkungan, sosial dan memberi kemudahan serta dampak positif untuk masyarakat. Kehadiran IKN Nusantara berpotensi besar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Untuk itu percepatan pembangunan IKN Nusantara menjadi hal mutlak yang sudah semestinya disegerakan Jokowi. Agar kemudian impian untuk mewujudkan smart city di Tanah Air bisa lebih cepat terlaksana.

Dengan konsep visi yang diusung Jokowi, Mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Karman BM yakin IKN Nusantara akan menjadi simbol identitas bangsa Indonesia.

"Ke depan IKN Nusantara secara otomatis akan menjadi sebuah simbol identitas Bangsa. Khususnya pandangan negara asing terhadap persatuan Indonesia," kata Karman kepada wartawan, Rabu (6/4).

Aktivis asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu pun percaya sebelum meresmikan IKN Nusantara, Jokowi beserta jajaran telah melakukan pertimbangan serta perhitungan yang sangat matang. Terutama menyoal pembangunan IKN berkonsep smart city di Tanah air.

"Pak Jokowi sebelum menetapkan Kaltim (Kalimantan Timur) sebagai IKN yang baru, itu sudah melakukan visibilitas," ujar Karman.

Oleh karena itu, Karman menilai, berbagai sudut pandang serta beragam pendapat dari berbagai pihak termasuk masyarakat sangat Jokowi dengarkan. Dia meyakini hal tersebut membuat Jokowi berani meresmikan pembangunan IKN Nusantara.

"Jadi banyak variabel dan faktor yang dikaji sehingga dianggap layak menjadi IKN Baru," imbuh Karman.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa pembangunan IKN Nusantara merupakan sebuah lompatan besar untuk melakukan transformasi menuju Indonesia Maju. IKN Nusantara akan menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia dan mencerminkan identitas nasional.

"Kita akan membangun IKN yang benar-benar menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia, mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan, mewujudkan kota hutan, smart city, kota modern, dan berkelanjutan, serta memiliki standar internasional," kata Jokowi dalam sambutannya pada Program Beranda Nusantara Menuju Ibu Kota Negara Baru yang disiarkan di Radio Republik Indonesia, sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/2). Dikutip dari laman Setneg.

Dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN mengenai Rencana Induk IKN, pembangunan dan pengembangan Kawasan IKN akan memadukan tiga konsep perkotaan yakni kota hutan, kota spons dan kota cerdas.

Oleh karena itu prinsip dasar pengembangan Kawasan IKN akan memadukan tiga konsep perkotaan yaitu IKN sebagai kota hutan atau forest city, kota spons atau sponge city, dan kota cerdas atau smart city.

Pengembangan Kawasan IKN dan ketiga konsep perkotaan tidak dapat dilepaskan dari kota-kota mitra di sekitar IKN lainnya, dan tidak akan berhasil tanpa dukungan kota-kota di sekitarnya.

Prinsip dasar pengembangan kawasan dalam IKN sendiri didasarkan pada delapan prinsip pembangunan IKN yang mengedepankan alam, teknologi dan keberlanjutan lingkungan. Perencanaan IKN dijalin dengan konsep berkelanjutan untuk menyeimbangkan ekologi alam, lingkungan terbangun dan sistem sosial secara harmonis.

Selain itu prinsip dasar pengembangan IKN juga menjaga kemungkinan buruknya dampak urbanisasi serta cuaca ekstrem yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana, seperti banjir dan kekurangan air baku.

Dalam Pasal 2 ayat a, menyatakan bahwa Ibu Kota Nusantara memiliki visi sebagai kota dunia untuk semua yang dibangun dan dikelola dengan tujuan menjadi kota berkelanjutan di dunia.

Kota berkelanjutan di dunia maksudnya, adalah kota yang mengelola sumber daya secara tepat guna dan memberikan pelayanan secara efektif dalam pemanfaatan sumber daya air dan energi yang efisien, pengelolaan sampah berkelanjutan, moda transportasi terpadu, lingkungan layak huni dan sehat, dan lingkungan alam dan binaan yang sinergis, yang di dalamnya juga menetapkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota di dalam hutan (forest city untuk memastikan kelestarian lingkungan dengan minimal 75 lima persen) kawasan hijau. [cob]

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages