DPR: Berantas KKB di Papua dengan Pendekatan Penegakan Hukum - Mading Indonesia

Post Top Ad

DPR: Berantas KKB di Papua dengan Pendekatan Penegakan Hukum

DPR: Berantas KKB di Papua dengan Pendekatan Penegakan Hukum

Share This



Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mendorong agar pemerintah dan aparat keamanan tetap konsisten memberantas kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) di Papua dengan pendekatan penegakan hukum berbasiskan sistem peradilan pidana. Menurut Arsul, pendekatan ini lebih tepat dibandingkan dengan pendekatan militer atau pendekatan perang.

"Jika diterapkan pendekatan militer, maka isu separatisme Papua atau Papua merdeka akan lebih kencang di luar negeri dan hal tersebut akan berbahaya bagi keutuhan NKRI dan masyarakat," ujar Arsul dalam diskusi dialektika demokrasi bertajuk "KKB Papua Kembali Berulah, di mana Kehadiran Negara?" di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Arsul mengatakan, dengan pendekatan penegakan hukum, maka tindakan KKB di Papua akan masuk dalam kategori kejahatan, apakah itu pembunuhan, makar atau tindak pidana lainnya. Karena itu, kata dia, perlu diproses dan ditindak secara hukum.

"Apakah dalam pendekatan penegakan hukum tersebut, TNI tidak dilibatkan? TNI tetap dilibatkan, tetapi dalam posisi diperbantukan atau memback-up Polri dalam menumpas dan menindak KKB," tandas dia.

Menurut Arsul, pendekatan penegakan hukum ini sudah berjalan baik selama ini dengan catatan perlu diperkuat lagi dengan penambahan personil polisi dan koordinasi antara lembaga seperti TNI, Polri, BIN dan pemerintah. Selain itu, kata dia, pendekatan lain terus dijalankan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua.

"Pendekatan manusiawi, pendekatan pembangunan, inilah yang sedang dilakukan pemerintah. Namun ada persoalan transparansi, ada yang dikorupsi. Dana Otsus belum maksimal. Jadi, kita berharap juga dengan adanya pemekaran DOB (daerah otonomi baru), bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, adanya pemerataan dan keadilan," pungkas Arsul.

Diketahui, KKB kembali menembak 12 warga di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (16/7/2022). Penembakan itu mengakibatkan 10 orang meninggal dunia termasuk salah seorang tokoh agama. Aparat keamanan saat sedang memburu para pelaku dari KKB.

SUMBER

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages